20130423

Hope and Lucky

A/N : Ehem, nama gue Galih Savitri, untuk info lebih lanjut cek aja profil. Jadi post kali ini gue akan memberanikan diri untuk menampilkan sisi kepintaran gue (Baca: Sisi males belajar) dan akhirnya menghasilkan sebuah karya yang tak di duga-duga selama ini oleh orang-orang. ok, ok, don't go anywhere, stay tune at MTV! #Plaak! Ok, Check this out! pokoknya setiap A/N itu yang boros deh! pake Bold, Italic sama Underline.
HOPE AND LUCKY


           Tak terasa sudah satu tahun setelah kepergian saudara kembarku, Nozomi. Dan hari ini tepat satu tahun hari kematiannya. Ia meninggal karena terserang penyakit yang aku tak ingin tahu. Dari kecil memang Nozomi sudah sering sakit-sakitan, aku yang memiliki nama Kichi, yang berarti keberuntungan. Sedangkan Nozomi berarti harapan. Biarpun ia sudah mati aku tetap tak suka kepadanya, tadinya kufikir Nozomi lebih disayang karena penyakitan. Tetapi aku rasa karna memang rasanya orang tuaku tak membutuhkan dua ahli waris perempuan. Jika kuingat-ingat, rasanya aku tambah sebal dengannya. ia tak perlu belajar mati-matian, nilainya paling tinggi satu angkatan, sedangkan aku yang sudah belajar mati-matian tetap selalu peringkat dua. Belum lagi soal orang yang disukai. Aku menyukai Jirochi, alih-alih Jirochi memiliki perasaan kepada Nozomi, dan yang tambah membuatku kesal, Nozomi malah menyukai kakaknya Jirochi, Akira. Ia benar-benar tidak menghargai perasaan Jirochi.
“Kichi!” teriak ibu dari bawah. “ada teman-temanmu!“ aku bergegas turun, dan aku menemukan...
“Jirochi! Akira! “
“hai, sudah lama ya?“ sapa Jirochi.
“kami kesini untuk berdoa di depan altar Nozomi” kata Akira tanpa basa-basi. "boleh, kan?"
"tentu saja" jawabku. Aku mengantar mereka ke depan altar adik kembarku.
"Nozomi, rasanya benar-benar sudah lama sekali ya, padahal baru satu tahun kau meninggalkan kami" kata Jirochi setelah selesai berdoa didepan altar Nozomi, "biarpun begitu aku akan menepati janjiku padamu" aku yang mendengar kata-kata itu aku menjadi panas. "Kichi, aku ingin memberikan ini padamu"
"eh?" aku bingung melihat sebuah kotak sebesar kotak sepatu.
"Nozomi memberikan ini padaku tepat dua hari sebelum ia pergi" kata Jirochi. Aku membuka kotak itu dengan bingung, didalamnya ada sebuah buku bersampul kulit hitam yang persis dengan milikku hanya saja berbeda ―milikku disampul belakangnya terukir namaku dengan cetakan huruf huruf miring berwarna emas, sedangkan punya Nozomi tercetak namanya―. "jika kau sudah selesai membaca buku itu, bilang padaku ya”
“baik” aku mengangguk dengan perasaan bingung.
“kalau begitu kami pamit pulang dulu" Jirochi memberi isyarat pada Akira yang masih terdiam didepan altar Nozomi.
“terima kasih sudah mau datang ya" kataku saat mengantar mereka kedepan pagar.
Aku bergegas kembali kekamar, membuka buku harian Nozomi, dihalaman putih polos pertama tertulis ―tulisan tangan yang kukenal―:
Milik:
           Nozomi Asakura
Aku tersenyum melihat tulisan itu, entah kenapa, dari dulu tulisannya selalu jelek, tak pernah bisa rapi. Aku membuka halaman selanjutnya, dan isi buku harian itu dimulai.

31, oktober
Hari ini aku ulang tahun, dan tentu saja Kichi juga, dan hadiahnya dari ayah adalah buku harian ini. Aku senang sekali mendapat buku harian yang kembar dengan Kichi. Kalau aku menonton di drama sih biasanya buku harian punya nama, jadi kau kunamakan Kichi ya, seperti orang yang sangat aku sayangi <3 <3

Nozomi Asakura

Nozomi menyayangiku? Tapi aku tidak mengasihani mu Nozomi sayang. Aku membuka halaman selanjutnya.

1 November,
Dear Kichi,
Hihihi rasanya lucu sekali aku menulis "dear Kichi" habis Kichi kan seperti tidak menganggapku, walaupun begitu aku tetap akan bersama Kichi selamanyakan ? Aku suka Kichi <3  <3 <3 <3 <3

Nozomi Asakura

Hatiku sedikit bergetar ketika membaca ‘bersama Kichi selamanya’ tapi tentu saja ini sebelum ia divonis mati. Aku membalik lembar saksi hidup Nozomi yang tak bisa ia tumpahkan kepadaku lagi.

7 November,
Dear Kichi,
Saat pelajaran olahraga tadi aku pingsan saat lari, padahal aku sangat suka olahraga, tapi kenapa aku bisa pingsan, ya? Tapi sepertinya saat aku pingsan tadi Kichi tak memperdulikan aku L biarlah yang penting aku tetap sayang Kichi<3.

Nozomi Asakura

10 November,
Dear Kichi,
Hari ini saat upacara, lagi-lagi aku pingsan. Dan aku dibawa kerumah sakit dan dokter mengatakan aku terkena kanker darah. Aku takut penyakit ini akan membunuhku dengan cepat>.< bagaimana dengan Kichi ya ? apa dia merasakan sakit yang kuderita? Tetapi sepertinya tidak, biarlah yang penting aku tetap sayang Kichi <3

Nozmi Asakura

          1 januari
Dear Kichi,
Selamat tahun baru !!!! padahal masih pagi tapi aku sudah menulis diary hihihi. Hari ini aku akan pergi bersama Akira <3<3 yah walaupun juga sama Jiro-chin dan Ki-chin sih. Tapi aku harus bisa berduaan dengan Akira !

Nozmi Asakura

Rasanya kilas balik saat festival tahun baru dua tahun lalu menghampiriku. Disana ia memang seperti tidak mau lepas dari Akira. Tapi aku sedikit berterima kasih kepadanya, gara-gara ia ingin berdua dengan Akira, aku jadi berduan dengan Jirochi.

5 januari
Dear Kichi,
Entah kenapa, atau ini hanya perasaanku saja, Akira seperti menjauhiku. Apa aku telah berbuat salah? Tapi aku tidak akan menyerah!

Nozmi Asakura


10 januari
Dear Kichi,
Rasanya cobaan hidupku makin bertambah, setelah Akira menjauhiku, sekarang Ki-chin mengomeliku. Ia mengatakan sesuatu tentang aku tak punya perasaan, aku jahat, aku kejam. Apakah aku memang orang yang seperti itu? Aku tak mau Ki-chin atau Akira mengiraku aku orang seperti itu. Aku rasa aku harus minta maaf.

Nozmi Asakura

13 januari
Dear Kichi,
Setelah kemarin Ki-chin tak menerima permintaan maafku. Hari ini aku mencoba minta maaf pada Akira. Tapi belum sempat aku  bertemu Akira, Jiro-chin mengajakku bicara. Aku sangat terkejut saat tiba-tiba Jiro-chin minta maaf padaku. Ia menceritakan, bahwa ia yang ingin Akira menjauhi diriku, ia tak senang melihat Akira akrab denganku dan tak lupa ia juga menyatakan perasaannya padaku. Tapi aku tak bisa menerima perasaannya, aku tahu, Ki-chin menyukai Jiro-chin. Jadi aku hanya tak menjawab sekarang. Aku harus mecari titik temu agar aku tak  menyakiti perasaan siapapun.

Nozmi Asakura

Hatiku mencelos saat membaca ‘Ki-chin menyukai Jiro-chin’. Dia tahu, dia tahu bahwa aku menyukai Jirochi! Aku melihat ke awal halaman yang tadi kubaca, tanggal 10 januari, dan tanggal kematian Nozomi itu tanggal 10 febuari, itu artinya ini sudah 1 bulan sebelum kematiannya. Aku mulai merasakan mataku panas. Aku membuka halaman selanjutnya.

6 febuari
Dear Kichi,
Sudah dari tanggal 11 bulan lalu aku masuk rumah sakit, terbaring lemah tak berdaya. Aku tak senang, Ki-chin tak kunjung menjengukku. Tetapi Akira sering datang menjengukku, katanya hanya untuk melihat senyumku. Rasanya senang sekali Akira bicara seperti itu padaku. Tetapi aku tetap berharap Ki-chin datang menjenguk.

Nozmi Asakura

8 febuari
Dear Kichi,
Kemarin aku tidak menulis padamu karena kondisiku menurun. Tetapi hari ini, kata dokter kesehatan berangsur membaik. Aku sudah hampir sebulan tidak masuk sekolah, aku rindu sekolah, rasanya ingin sekali kesekolah untuk terakhir kalinya (tak terasa air mataku menetes saat membaca ini¾) aku ingin melihat semua teman-temanku untuk terakhir kalinya.

Nozmi Asakura

9 febuari
Dear Kichi,
Tadi pagi Akira dan Jiro-chin datang menjengukku, mereka membawakan kue cokelat favoritku. Jiro-chin bicara serius kepadaku, tentang perasaannya yang belum terbalaskan olehku, tentu saja Akira diusir keluar oleh Jiro-chin. Aku bingung harus menjawab apa. Dan akhirnya aku memutuskan untuk mengatakan bahwa aku rasa aku sudah tak punya banyak waktu, jadi aku ingin Jiro-chin mencoba belajar mencintai seseorang yang aku sayangi, Ki-chin. dan aku juga mengatakan agar dia tak memaksakan diri, i aboleh datang kapan saja kepada Ki-chin (karena aku yakin ki-chin orang yang setia) jika ia sudah siap. Dan aku rasa ini akan menjadi halaman terakhir dihidupku. Aku sudah menyuruh Jiro-chin untuk besok kembali kesini dan memabawa Diary-ku untuk diberikan kepada Ki-chin, jika Jiro-chin sudah siap. Dan satu lagi permintaanku, aku ingin disaat nafas terakhirku, Ki-chin berada disana. Selamat tinggal dunia.

Nozmi Asakura

Aku terkejut saat membaca kata terakhirnya, ia sudah tahu bahwa ia akan pergi tetapi ia tak akan melawannya, karena ia yakin itu sudah takdirnya. Dan rasa hatiku benar-benar copot dari tempatnya, kalau di ingat ingat, Nozomi memang seperti sengaja membuatku berduaan terus denga Jirochi. Aku menoleh kedalam kotak tempat diary itu berada tadi. Didalam sana, rasanya itu seperti kotak pandora. Aku menemukan sebuah harapan. Harapan dari seorang yang dulunya memiliki harapan itu.
Sebuah sapu tangan buatan tangan dengan tulisan yang dijahit sendiri

Nozomi sayang ki-chin selamanya J {}
Untuk Ki-chin

Aku segera berlari keluar rumah sambil menggengam sapu tangan itu erat.
"NOZOMI BODOH!" teriakku disela lariku. Kenapa selama ini ia tak pernah mengatakan yang sebenarnya padaku? Bukan, bukan, bukan! Bukan Nozomi yang bodoh, tapi aku! Kenapa selama ini aku tak pernah mau mendengarkan Nozomi? Kenapa aku tidak pernah memperhatikannya? Padahal dia selalu memperhatikanku. Apa aku sudah menjadi Monster yang sangat jahat?
Aku berlari menuju rumah Jirochi. Tetapi ditengah jalan aku bertemu dengannya. Jirochi berjalan kearah rumahku. Aku berhenti didepannya, masih terengah-engah. Jirochi tersenyum.
"aku yakin kau sudah membacanya" katanya tenang. Kemudian ia berlutut didepanku "jadi maukah kau?" katanya sambil menyodorkan kotak cincin yang terbuka yang menampilkan sebuah cincin bertengger di bantalannya. Aku hanya menangis, dan menarik Jirochi kepelukanku.

Sorry and Thank you, Nozomi.



 Ihiks, ceudih bikinyaaaa. tapi o'ong! berhubung gue manusia yang gak punya perasaan, jadi gue sedikit sedih dan berhubung ini cerita gue yang bikin (Shout: MY OWN PROJECT!!) jadi gue gak sedih-sedih amat. teyus, teyus, kalo gak salah tuh yang kata namanya Nozomi itu artinya hope terus kalo Kichi itu artinya Lucky, yah gitu sih menurut Google Translate *Hidup google translate!*. Okeh, sekian, gue Galih.

 

1 comment: